Dewan Minta Pemda Penuhi Tenaga Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman

Riskom Fabiansyah

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Guna mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan tenega Pendidikan dan Kesehatan. Kalangan Dewan memintah kepada pemerintah daerah setempat agar memenuhi tenega Pendidikan dan Kesehatan dii tahun 2023 mendatang, terutama di daerah terpencil atau pelosok wilayah Kotim.
Anggata Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah meminta pemerintah kabupaten agar pada tahun 2023 mendatang, dapat memenuhi tenaga pendidikan dan kesehatan, sehingga ke depannya tidak ada lagi masalah kekurangan guru maupun Kesehatan.
“Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten agar tahun depan nanti dapat memenuhi tenaga pendidikan dan kesehatan terutama didaerah pedalaman dan juga menempatkan tenaga pendidik dan kesehatan yang benar-benar mau bekerja dengan sungguh-sungguh,” kata Riskon, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, pihak DPRD khususnya Komisi III sangat mendukung apabila pemerintah daerah Kabupaten Kotim mengangkat tenaga kontrak di dua sektor tersebut menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tetapi mereka harus mau ditempatkan di daerah pelosok desa.
“Kami sangat mendukung kalau pemerintah melakukan pengangkatan tenaga kontrak untuk tenaga pendidik dan kesehatan, menjadi PPPK, tetapi mereka harus mau ditempatkan dimana saja, Jangan sampai begitu ditempatkan di daerah pelosok mereka jadi malas bekerja,” ujar Riskon.
Politisi Partai Demokrat ini juga meminta agar pemerintah daerah memetakan wilayah mana yang masih kurang tenaga pendidikan maupun kesehatan sehingga kekurangan tersebut akan segera dipenuhi, karena kekurang tenaga di dua sektor ini menjadi persoalan yang seakan belum terselesaikan sampai saat ini.
Dirinya juga menambahkan dalam mengangkat tenaga kontrak, baik tenaga pendidik atau kesehatan bisa mengutamakan warga asli daerah itu sendiri, karena kalau warga di daerah itu sendiri pasti mereka akan betah.
“Kalau kita mengangkat warga bukan warga disana, mereka pasti tidak betah tinggal disana dan sering pulang meninggalkan tugas yang jadi kewajibannya, kalau seperti itu sampai kapanpun tenaga tersebut tidak pernah akan terpenuhi dan masyarakat akan terus mengeluhkan akan hal tersebut,” tutupnya.