Konsumsi Rokok Masih Berpengaruh Besar Terhadap Garis Kemiskinan di Kalteng

 

Suasana rilis berita resmi statistik yang diselenggarakan oleh BPS Kalteng. (Ahmad Prianto R.)

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yakni sebesar 5,28 persen, meningkat sebesar 2,32 persen poin terhadap September 2021 dan Maret 2021.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 145,10 ribu orang, meningkat
4,1 ribu orang terhadap September 2021 dan meningkat 5,1 ribu orang terhadap
Maret 2021,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam rilis berita resmi statistik yang dilaksanakan di BPS setempat, Palangka Raya pada Jum’at (15/7/2022).

Adapun salah satu komoditi yang memberikan pengaruh besar, terhadap garis Kemiskinan di Provinsi Kalteng berdasarkan data yang dirilis yakni Rokok Kretek Filter, yang menempati urutan kedua setelah beras sebesar 13,82 Persen di Perkotaan dan 15,23 persen di Perkotaan.

“Ini datanya diambil dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) ya, dan konsisten ini dari waktu ke waktu bahwa konsumsi rokok diurutan kedua. Bahkan ini juga terjadi di daerah lain, tidak hanya di Kalteng saja,” ucap Eko.

Sementara itu ada juga beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September
2021-Maret 2022 antara lain adalah pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan.

Kemudian, Ekonomi Kalteng pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami
pertumbuhan sebesar 7,32 persen (y-on-y). Jika dibandingkan terhadap triwulan IV-2021 mengalami konstraksi sebesar 2,30 persen (q-to-q). Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2021 mengalami konstraksi sebesar 1,36 persen (y-on-y).

“Dibandingkan dengan terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 0,17 persen serta, selama periode September 2021-Maret 2022, harga-harga mengalami kenaikan sebesar
3,48 persen,” tutur Eko.

Kenaikan paling tinggi pada komoditas minyak goreng (16,88 persen), kue
basah (15,58 persen), daging sapi (5,21 persen), mie instan (4,45 persen), rokok kretek filter ( 4,11 persen).

Selain itu faktor lainnya adalah pada Februari 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalteng yakni sebesar 4,20 persen. Terjadi penurunan dibandingkan Agustus 2021 maupun Februari 2021 yang sebesar 4,53 persen dan 4,25 persen.

Sementara itu, terkait dengan komoditi rokok yang berada di urutan kedua yang memberikan pengaruh besar terhadap garis Kemiskinan di Provinsi Kalteng, pihaknya menyarankan agar dilakukan kampanye khususnya dari pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok.

“Ini PR besar pemerintah, melakukan kampanye untuk mengurangi konsumsi rokok. Saya kira hal ini tidak bisa ditunda-tunda karena ini mengganggu kesejahteraan.” tutup Eko.
(Ahmad Prianto R.)

EDITOR:Ardi


SUMBER: