Mei 2022, Kalteng Alami Inflasi Sebesar 0,93 Persen

Suasana rilis resmi statistik yang dilaksanakan oleh BPS Kalteng pada Kamis (2/6/2022). (foto/Ahmad Prianto R).

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pada bulan Mei Tahun 2022 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,40. Dimana data diambil berdasarkan pantauan di dua kota acuan, yakni Palangka Raya dan Sampit.

“Dari 90 kota IHK, 87 Kota mengalami inflasi, sedangkan tiga kota mengalami deflasi,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam rilis resmi statistik yang dilaskanakan di kantor BPS setempat, pada Kamis (2/6/2022).

Dia menambahkan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dengan IHK sebesar 116,00 dan terendah di Tangerang dan Gunungsitoli sebesar 0,05 persen dengan IHK Tangerang sebesar 109.73 dan Gunungsitoli 110,63.

“Sementara itu, deflasi tertinggi tercatat di Kotamobagu sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 111,25, sedangkan deflasi terendah tercatat di Merauke sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 109,92,” ujar Eko.

Adapun inflasi Gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Mei 2022 terjadi karena adanya peningkatan indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,90 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (1,87 persen), dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,66 persen).

Inflasi tahun kalender (Mei 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 3,34 persen dan inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 5,74 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2022 antara lain ikan nila, ikan patin, ikan gabus, telepon seluler, minyak goreng, telur ayam ras, semen, daging babi, bioskop, dan cabai rawit.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Mei 2022 antara lain jeruk, anggur, bawang putih, bumbu masak jadi, tas sekolah, apel, teh, pepaya, rimbang tekokak, dan pembersih/penyegar.

“Tingkat inflasi tahun kalender (Mel 2022 terhadap Desember 2021) untuk Kota Palangka Raya adalah sebesar 3.25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) tercatat 4,86 persen,” lanjut Eko.

Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 (Mei 2021 terhadap Desember 2020) adalah sebesar 1,00 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2021 (Mel 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 1,21 persen.

Adapun peningkatan nilai inflasi di Palangka Raya pada tahun ini dibandingkan tahun lalu antara lain disebabkan kenaikan harga akibat adanya beberapa permasalahan terkait supply, distribusi, dan transportasi pasca lebaran.

Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2022 terhadap Desember 2021) untuk Kota Sampit adalah sebesar 3,48 persen dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 7.23 persen.

Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 (Mei 2021 terhadap Desember 2020) adalah sebesar 0,96 persen dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 1.98 persen.

Peningkatan nilal inflasi di Sampit pada tahun ini dibandingkan tahun lalu antara lain juga disebabkan kenalkan harga akibat adanya beberapa permasalahan terkait supply, distribusi, dan transportasi pasca lebaran.

Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 3,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mel 2022 terhadap Mel 2021) sebesar 5,74 persen.

Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 (Mei 2021 terhadap Desember 2020) adalah 0,98 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2021 (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 1,50 persen.

“Peningkatan nilai inflasi pada tahun ini dibandingkan tahun lalu antara lain disebabkan kenaikan harga akibat adanya beberapa permasalahan terkait supply, distribusi, dan transportasi pasca lebaran.” ucap Eko. (Ahmad Prianto R.)

EDITOR:Ardi


SUMBER: