Rakor Awal Kegiatan Neraca Penatagunaan Tanah Sektoral Perkebunan. Asisten Setda :  Kita Berharap Perkebunan Kepala Sawit Jadi Andalan Berkontribusi Terhadap Pembangunan di Kalteng

Suasana pembukaan Rakor kegiatan Neraca Penatagunaan tanah sektoral perkebunan Kalteng. (Ahmad Prianto R.)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Setda Prov. Kalteng), Sri Suwanto menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Awal Kegiatan Neraca Penatagunaan Tanah Sektoral Perkebunan di Kalteng.

Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Kalteng, Elijas B. Tjahajadi dan Kepala BPN se- Kalteng. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Senin (30/5/2022) dan juga dilaksanakan secara online.

Dalam sambutannya Elijas B. Tjahajadi menyampaikan, rakor awal ini nantinya menjadi awal untuk kegiatan Penatagunaan Tanah Sektoral Perkebunan di Kalteng.

“Kita berharap hasil neraca Penatagunaan Tanah Sektoral Perkebunan memiliki arti dan makna, serta mekanisme serta menjadi standar acuan dalam regulasi perkebunan di Kalteng khususnya bagi para pemangku kebijakan,” ucap Elijas.

Dia menambahkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh BPN tersebut, harus bisa menjabarkan untuk satu tujuan bersama. Khususnya untuk para pemangku kebijakan terkait, mekanisme dan perencanaan, penggunaan dan kepemilikan tanah perkebunan sawit.

Dengan didukung oleh para pemangku kebijakan, pihaknya mencoba untuk mengambil satu data, kemudian dioverlay dengan regulasi yang ada, sehingga terdapat permasalahan yang harus diselesaikan bersama.

Dia menilai bahwa ada benturan-benturan kepentingan yang terjadi di lapangan, yang berpotensi dapat menjadi masalah. Sehingga salah satu solusinya adalah harus ada satu pemahaman terkait mekanisme dan perencanaan, penggunaan, kepemilikan lahan.

Dengan hasil neraca digunakan untuk dasar mengambil kebijakan kedepannya, sehingga nantinya akan ada suatu kesamaan persepsi. Salah satunya adalah untuk menjadikan satu basic data.

Sementara itu dalam sambutannya, Sri Suwanto menyampaikan bahwa berbicara tentang sektor perkebunan, bahwa Provinsi Kalteng tercatat mempunyai 1,7 Juta Hektar lahan Sawit. Akan tetapi ada lahan sawit yang tidak tercatat sehingga hal tersebut harus menjadi tugas kedepannya.

Sehingga pihaknya berharap kehadiran BPN betul-betul menjadi kontribusi dalam penatagunaan tanah sektoral perkebunan, bagi masyarakat setempat.

“Kita tentu berharap, kedepannya bagaimana sektoral perkebunan seperti perkebunan seperti kepala sawit ini menjadi andalan, berkontribusi terhadap pembangunan di Kalteng,” ucap Sri.

Sehingga atas nama Provinsi Kalteng, pihaknya mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap transfer ilmu dari narasumber betul-betul bisa menjadi bagian dalam rakor awal tersebut. (Ahmad Prianto R.)

EDITOR:Ardi


SUMBER: