Aspirasi Petani Sawit. DPW APKASINDO Kalteng Sampaikan Terimakasih Kepada Presiden Joko Widodo

Suasana pers rilis yang digelar oleh DPW APKASINDO Kalteng pada Sabtu (21/5/2022). (foto/A. Prianto R).

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Setelah pada hari Selasa lalu DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dan 22 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) dan 146 kabupaten/kota se Indonesia termasuk perwakilan dari Kalteng salah satunya, menggelar aksi demonstrasi di Jakarta.

Kali ini Ketua DPW APKASINDO Kalteng, JMT Pandiangan bersama pengurus lainnya, Gusto Adrianus dan Fajar Hariady menggelar jumpa pers  di Lobi AM Guest House, Palangka Raya, Sabtu (21/5/2022) Malam.

Dalam jumpa pers tersebut disampaikan bahwa, tujuan dari aksi demonstrasi tersebut adalah untuk menuntut pemerintah agar mencabut larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan baku utama produk minyak goreng salah satunya.

“Jadi pada aksi demonstrasi tersebut, ada aspirasi yang kami bawa dari para petani kelapa sawit di Kalteng kepada Bapak Presiden RI. Kami sampaikan kepada Bapak Presiden, bahwa dengan adanya larangan ekspor (CPO) tersebut, rakyat begitu menderita,” ucapnya.

Dia menambahkan, tujuan dari aksi demonstrasi  itu adalah untuk membuktikan apakah Presiden RI, Joko Widodo masih dekat atau tidak dengan rakyatnya. Karena dia menilai selama sebulan ke belakang, kondisi petani sawit ditengah ketidakpastian seperti adanya pabrik sawit yang mulai tutup, hingga harga CPO yang turun.

Kemudian, dalam aksi demonstrasi tersebut dari 29 orang berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko, untuk menyampaikan aspirasi di istana Kepresidenan. Dimana tiga orang perwakilan berasal dari Kalteng, sehingga pihaknya bersyukur karena dapat menyampaikan langsung aspirasi petani sawit di Kalteng.

“Jadi untuk petani sawit kita di Kalteng ini, masih belum sebanyak Provinsi lain. Sehingga para petani sawit kita (di Kalteng) belum sekuat Provinsi lain. Meskipun demikian, Kalteng ini adalah Provinsi ketiga terbesar penghasil CPO di Indonesia,” ujarnya.

Kemudian sesuai Instruksi Presiden No. 8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit, yakni terkait kebijakan moratorium sawit, pihaknya mengatakan bahwa Kalteng kedepannya punya potensi bagus dalam sektor perkebunan sawit karena wilayahnya yang masih luas.

JMT Pandiangan menambahkan pihaknya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI Joko Widodo yang telah mengabulkan permohonan petani sawit Indonesia dan telah menginstruksikan peninjauan kembali larangan ekspor CPO.

“Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) bapak Jenderal Muldoko yang telah menerima dan menemui utusan dari DPW APKASINDO se Indonesia. Dan terimakasih juga kepada seluruh petani sawit khususnya Kalteng yang telah mengirim utusannya untuk melakukan aksi keprihatinan di Jakarta dengan tertib.

“Kalaupun pada hari ini, masih belum terlihat kenaikan harga TBS (Tandan Buah Segar) sawit, namun kedepannya kami optimis beberapa hari kedepan harganya akan kembali membaik.” ujarnya. (Ahmad Prianto Rifansyah)

EDITOR:Ardi


SUMBER: