Pemkab Mura Berupaya Beri Kelonggaran Minyak Goreng Harga Murah

Sekda Mura Dr, Drs. Hermon,M.Si saat menyerahkan minyak goreng secara simbolis kepada warga. (foto/Riadi)

PURUK CAHU, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) terus berupaya menstabilkan harga minyak goreng (Migor) di pasaran dengan menggelar operasi pasar sekaligus penyerahan secara simbolis Migor kepada warga di Kecamatan Murung dilaksanakan di Stadion Mini, belum lama ini.

Operasi pasar tersebut dipimpin Sekda Mura, Hermon dihadiri oleh Kepala Diskop UMKM dan Perindag Nyarutono Tunjan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Syahrial Pasaribu, Camat Murung Fitrianul Fahriman, Kepala Satpol PP Iskandar, perwakilan kepala Bulog Provinsi Kalimantan Tengah Amrulah.

Hermon mengatakan, seperti diketahui Migor merupakan salah satu komoditas utama bahan pokok masyarakat, yang kenaikan harganya berdampak luas kepada kesejahteraan masyarakat dan inflasi daerah. Dalam hal ini, ketersediaan minyak goreng di kabupaten Mura semakin berkurang.

“Banyak pelaku UMKM dan masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya, baik minyak goreng sawit curah maupun kemasan. Tentu keadaan ini terasa memprihatikan, sehingga diperlukan upaya tindakan serta intervensi Pemerintah Daerah untuk mengatasinya,” tutur Hermon.

Dia menjelaskan, untuk Kabupaten Mura mendapatkan 4.000 liter Migor dan akan dibagikan ke 10 kecamatan. Hermon mengingatkan jangan ada yang membeli dengan harga HET, kemudian kembali menjual dengan harga tinggi diatas HET yang memberatkan masyarakat.

“Dari 4.000 liter itu nanti akan di bagikan ke 10 kecamatan, Kebutuhan minyak ini luar biasa, kalau kita biarkan harga Migor kasihan masyarakat, apalagi ini mendekati puasa. Mungkin ini memang tidak cukup tapi Kami dari pihak Pemerintah berupaya memberikan kelonggaran kepada Masyarakat dengan harga yang cukup Murah,”jelasnya.

Sementara Kepala Diskop UKM Perindag Nyarutono Tunjan, operasi Pasar tersebut dilaksanakan untuk setiap kecamatan di Mura, masing-masing mendapatkan jumlah minyak goreng yang tidak sama.

“Pendistribusian di setiap kecamatan itu berbeda jumlahnya karena perbedaan jumlah penduduk seperti di kecamatan Murung mendapat sebanyak 772 liter karena penduduknya lebih banyak dari Kecamatan Sungai Babuat yaitu 300 liter sesuai jumlah penduduknya disana,” ujar Nyarutono.

Dia menambahkan, untuk harga berbeda dengan di provinsi yang hanya Rp14.000 per liter, sedangkan di Mura dijual dengan harga Rp14.500 sesuai dengan biaya transportasi.

EDITOR:Heryanto


SUMBER: