Kawasan Terdampak Banjir Merambah Hingga 17 Kelurahan dari 4 Kecamatan

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya memantau kondisi banjir di sejumlah kelurahan. (foto/ist)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Cukup tingginya intesitas curah hujan belakangan ini, menyebabkan debit air sungai mengalami kenaikan sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah kelurahan di Kota Palangka Raya khususnya kawasan perumahan di bantaran sungai mulai terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, mengatakan kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya kini telah merambah hingga 17 kelurahan dari 4 kecamatan.

Di Kecamatan Pahandut ada Kelurahan Pahandut, Langkai, Pahandut Seberang, Tumbang Rungan dan Tanjung Pinang.

Berikutnya Kecamatan Jekan Raya ada Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka, dan Petuk Katimpun. Di Kelurahan Sabangau, ada Kelurahan Bereng Bengkel, Kameloh Baru, Danau Tundai dan Kalampangan.

Sedangkan untuk Kecamatan Bukit Batu, kelurahan yang terdampak antara lain Kelurahan Marang, Tangkiling, Tumbang Tahai, Banturung, dan Sei Gohong.

“Secara keseluruhan total kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya yakni mencakup 110 RT, 3.434 kepala keluarga dan 7.811 jiwa,” ujarnya.

Menurut Emi, adanya kenaikan debit air tersebut berdasarkan hasil pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya, Minggu (19/9) pukul 02.00 dini hari.

“Sebagian rumah warga dan jalan pemukiman sudah terendam air. Aktifitas warga mulai terganggu. ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya”, Emi Abriyani kepada awak media, Senin (20/9/2021).

Emi merincikan, kenaikan debit air pada kawasan kelurahan yang dilanda banjir tersebut antara lain, Kelurahan Palangka mengalami kenaikan air setinggi 17 cm, Kelurahan Danau Tundai setinggi 10 cm, Kelurahan Tanjung Pinang setinggi 10 cm, Kelurahan Tumbang Rungan setinggi 10 cm, Kelurahan Pahandut setinggi 10 cm, dan Kelurahan Pahandut Seberang setinggi 20 cm.

“Berbeda dengan Kelurahan Bereng Bengkel, justru mengalami penurunan debit air setinggi 5 cm,” bebernya

Dikatakannya, walaupun debit air di sejumlah kelurahan yang dilanda banjir mengalami kenaikan debit air, namun rata-rata warga masih bertahan dirumahnya masing-masing.

Pada sisi lain diakuinya bila penyaluran bantuan bahan pokok, masih belum dapat dibagi secara merata ke masing-masing kelurahan yang terdampak banjir. Namun kebutuhan mendesak saat ini imbuh dia adalah perlunya pengecekan kesehatan masyarakat yang terdampak banjir. (dan)

EDITOR:


SUMBER: