Kalteng TerkiniKalteng Terkini
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Font ResizerAa
Kalteng TerkiniKalteng Terkini
Font ResizerAa
  • Home
  • Tentang
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
  • Opini
  • Eksekutif
  • Legislatif
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Follow US
Ekonomi dan BisnisPemerintah Provinsi Kalteng

Pedagang Minta Solusi Atasi Kenaikan Harga Bawang

admin01
Published: February 5, 2020
Share
3 Min Read

PALANGKA RAYA, kaltengterkini.co.id – Para pedagang sangat meminta agar ada solusi segera untuk mengatasi kenaikan harga bawang merah maupun bawang putih di pasaran, agar kebutuhan masyarakat tercukupi.

Selama ini bawang disuplay dari Surabaya dan kota besar lainya, khususnya pasokan terbesar dari Surabaya.

Pada saat pedagang beli bawang per tanggal 1 Februari lalu, dimana saat itu harga bawang di Palangka Raya masih normal Rp26 ribu/kg dibagi kepada pedagang, namun ternyata harga bawang di Surabaya sudah mahal yakni Rp40 rb/kg, itu pun barangnya sudah tidak ada. Sehingga berdampak kurangnya pasokan bawang untuk Palangka Raya, ungkap Ketua Pengurus Pasar Besar Palangka Raya, H. Hamidan kepada awak media, Rabu (5/2/2020).

Dikatakannya, kemungkinan ini dampak dari mewabahnya virus corona di sejumlah negara seperti Cina, karena bawang juga banyak impor dari luar sehingga suplaynya terhambat.

Menurut Hamidan, oleh sebab itu pihaknya meminta kepada pemerintah daerah kota maupun provinsi dan berinergi dengan pihak Bulog maupun Bank Indonesia (BI) untuk segera mencari solusi, dengan mengadakan pasar murah bawang atau pedagang bisa membeli dengan pihak Bulog, sehingga kebutuhan masyarakat akan bawang dapat terpenuhi.

“Kami meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan dan sesegera mungkin mencari solusi atas kondisi naiknya harga bawang ini, karena kebutuhan Palangka Raya untuk bawang ini rata-rata 5 ton/hari, dua hingga tiga hari pasti habis. Apalagi ini akan mendekati bulan puasa ramadhan dan hari raya”, harapnya.

Sementara, Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng, Yodo Herlambang mengatakan pihaknya sudah mengetahui kondisi naiknya harga bawang di pasaran karena pasokan dari jawa sudah mahal.

Dari survey dan kajian Bank Indonesia, terdapat minus untuk bawang putih. Sedangkan bawang lokal Kalteng yang melakukan produksi bawang putih hanya dua kabupaten yakni Kotim dan Kuala Kapuas, sementara kebutuhan kita sekitar 5.373,63 ton per tahun, dan produksi lokal hanya 620 ton, sehingga minus 5.107,68 ton per tahun sehingga harus didatangkan dari luar khususnya pulau Jawa dan Kalsel.

“Karena memang sebagian kebutuhan bawang kita masih tergantung dengan impor bawang dan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat”, ujar
Yodo Herlambang yang juga sekaligus sebagai Manager Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng.

Dikatakannya, menyikapi ini kami akan berupaya melakukan intervensi, bisa berupa pasar murah bawang, ataupun menambah stok di pasar penyeimbang, semua kemungkinan akan kita pikirkan. Pihaknya akan terus memantu kondisi minusnya bawang merah maupun bawang putih ini, ucapnya. (dn)

Share This Article
Facebook Copy Link Print

Recent Posts

  • Gubernur Agustiar Sabran Beri Motivasi Para Sarjana Lulusan UPR June 30, 2025
  • Pemprov Kalteng Gelar Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting se Kabupaten/Kota June 30, 2025
  • Pemprov Kalteng Targetkan Prevalensi Stunting Lebih Tinggi  20,6 Persen June 30, 2025

Berita yang mungkin anda minati

Pemerintah Provinsi Kalteng

Gubernur Agustiar Sabran Beri Motivasi Para Sarjana Lulusan UPR

June 30, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Pemprov Kalteng Gelar Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting se Kabupaten/Kota

June 30, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Pemprov Kalteng Targetkan Prevalensi Stunting Lebih Tinggi  20,6 Persen

June 30, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Gubernur Agustiar Sabran Lepas Peserta Pawai Perayaan Tahun Baru Islam Tahun 2025

June 26, 2025

Footer

  • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
  • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?