Gubernur Kalteng Dorong Pertumbuhan Kopi dan Kakao

 Gubernur Kalteng Dorong Pertumbuhan Kopi dan Kakao

PALANGKA RAYA, kaltengterkini.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran memiliki visi dan misi jauh ke depan untuk pertumbuhan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng, salah satunya mendorong pertumbuhan komoditi Kopi dan Kakao, selain Karet dan Kelapa Sawit.

Luas perkebunan di Kalteng baik itu komiditi Kelapa Sawit, Karet, Kelapa Dalam, Kopi, Kakao dan Lada, totalnya seluas 2.007.294 hektar tahun 2019.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Ir. Rawing Rambang, M.P. ada acara Konferensi Pers di aula Disbun Kalteng, didampingi Sekretaris Disbun, Ir. Retno Nurhayati Utaminingsih dan Kabid Budidaya Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Agung dan Kabid Budidaya Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Matius hosang, M.Si serta Kepala Bidang Kelambagaan dan Pembinaan Usaha Perkebunan, Ovi, Selasa (19/11/2019).

Diakuinya, pertumbuhan ekonomi Kalteng itu ditentukan atau didominasi oleh Kelapa Sawit dan Karet. Luas Karet se Kalteng seluas 443.080 hektar lebih, dan Sawit 1.508.216 hektar. Jadi kalau dua komoditi ini turun, maka juga akan mempengaruhi turunya pertumbuhan ekonomi Kalteng.

Jadi Kontribusi untuk Kalteng dari sektor perkebunan sebesar 14,2 persen untuk pertanian. Capaian pertumbuhan ekonomi di masa tiga tahun lebih kepemimpinan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran ini sungguh luar biasa. Nah, melihat kondisi ini, Gubernur H. Sugianto Sabran ingin mendorong lagi pengembangan komiditi lain, seperti Kopi dan Kakao.

“Sampai saat ini tidak ada lagi dana dari APBD untuk pengembangan perkebunan sawit dan karet ini, yang ada hanya dana dari APBN”, bebernya”, Rawing.

Kabid Budidaya Perkebunan
Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Matius Hosang, M.Si menambahkam sudah hampir tiga tahun ini APBD provinsi fokus kepada pengembangan Kopi dan Kakao.

Untuk tahun 2017, ada 105.000 batang bibit kakao untuk 3 kabupaten, tahun 2018 ada kopi dan kakao. Untuk kopi sebanyak 174.000 batang dibagikan kepada para petani dan kakao 175.000 batang dua tahun belakangan ini.

Untuk tahun 2019 ini, pengembangan kopi sebanyak 204.000 batang kopi dengan luas lahan 255 hektar terbagi di 7 kabupaten di Kalteng dengan 16 kelompok petani. Sementara untuk pengembangan kakao sebanyak 307.000 bibit kakao, seluas 307 hektar untuk 11 kelompok tani tersebar di 5 kabupaten.

Kondisi eksisting saat ini, untuk potensi kopi berada di Kabupaten Bapinang (Kotim), yang skala besar juga di daerah Pangkoh/Bahaur Kabupaten Pulang Pisau yang sudah menjadi industri kopi berkembang.

Kemudian untuk kakao yang dikembangkan secara tradisional di Batu Raya (Barut), termasuk di Kabupaten Murung Raya. Pengangannya terus dilakukan yakni di Bartim dan Barsel. Ini merupakan perjuangan Gubernur Kalteng untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kesejahteraan masyarakat di Kalteng secara signifikan. Diharapkan 4-5 tahun mendatang akan menghasilkan, ujarnya. (dn)

EDITOR:


SUMBER: