Husain: Remaja Perlu Memahami Kesiapan Mental Sebelum Memutuskan Pernikahan
Perlunya Inovasi Ajak Masyarakat ke Posyandu didukung SOPD Posyandu Binaan Kabupaten/Kota
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam pembukaan rakor Pokjanal Posyandu, Ivo Sugianto Sabran selaku Orang Tua Asuh Posyandu harapkan keaktifan posyandu seluruh kab/kota meningkat dan merata. Ivo menyebut Kabupaten Katingan merupakan peringkat pertama keaktifan posyandu yang paling rendah berdasarkan data tahun 2022.
“Terendah pertama adalah Katingan, disusul oleh Seruyan dan ketiga adalah Kapuas.” Sebutnya di Best Western Hotel. Rabu, (6/12/2023).
Ivo berikan kesempatan kepada perwakilan Katingan untuk menceritakan kendalanya dan penyebabnya. Disampaikan oleh Lenny Teresia, sebagai Penggerak Swadaya Masyarakat Dinas Pemdes kab katingan. Tingkat keaktifan posyandu Kab. Katingan, dari 202 posyandu dipengaruhi oleh tingkat kunjungan ke posyandu yang masih rendah. Dari tingkat kota, kunjungan orang tua membawa anaknya lebih banyak ke Klinik, faskes swasta. Faktor tersebut yang menjadikan miss pencatatan dan pelaporan kunjungan aktif.
“Kemudian setelah hasil pandemi kemarin, kunjungan rumah (kurang) juga karena SDM minim, ditambah akses yang sangat susah dijangkau. Upaya kader di sana harus menjemput mendatangkan keluarga agar mau datang ke posyandu. Usaha tersebut sudah dilakukan untuk meningkatkan kunjungan ke posyandu, seperti memberi reward kepada orang tua yang sering membawa anak ke posyandu.” Beber Lenny.
Menanggapi hal tersebut, Ivo memandang fenomena ini sama seperti di Palangka Raya, tingkat kunjungan posyandu bisa jadi cukup rendah karena biasanya para orang tua memeriksakan tumbuh kembang anaknya di fasilitas kesehatan lanjutan seperti pediatri, dokter anak, dan ada beberapa rumah sakit juga, belum lagi ada beberapa dokter anak yang buka praktek juga sehingga mempengaruhi kunjungan ke posyandu, menurutnya memang harus ada inovasi seperti meningkatkan reward kepada masyarakat dan sebagainya.
“Dari masing-masing kabupaten ini, saya juga imbau ke kepala daerah masing-masing untuk punya program seperti provinsi Kalimantan Tengah Bapak Ibu Asuh Posyandu. Selain Gubernur dan Ketua TP-PKK menjadi orang tua asuh posyandu, kita juga menggerakkan seluruh SOPD untuk punya posyandu binaan di masing-masing kabupaten yang tingkat Kehadiran posyandunya rendah, misal di Kabupaten Kotawaringin Barat di Pangkalan Lada, kita benar-benar membina dari mulai pemberian PMT, pengadaan alat kesehatan, pelatihan kadernya dengan harapan menjadi inspirasi untuk ditiru di masing-masing kab/kota.” Pesannya.
Sementara itu, Ketua Pokja 4 dr. Fitrianto mengatakan Khusus kota Palangka Raya karena heterogenitas fasilitas kesehatan tinggi sekali, dari kasus tersebut dapat menjadi peluang sinergitas pemerintah daerah dengan fasilitas kesehatan terkait mengumpulkan data anak yang diukur tumbuh kembangnya.
“Memang rencana ke depannya akan membuat kerja sama dengan seluruh faskes swasta, dokter praktek mandiri, dokter spesialis anak, agar mereka punya user dan password untuk satu data menginput anak-anak yang datang ke faskes tersebut, agar data-data anak dapat terjaring akurat. InsyaAllah ke depannya sudah kita bua MoU dengan Faskes se-Kota Palangka Raya.” Pungkasnya.