924 Guru dan Kelapa Sekolah Antusias Ikuti Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi

Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Tengah, Dr. Tomy Haridjaya, S.Sos., M.M (tiga dari kanan) foto bersama dengan peserta pada kegiatan Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi. (foto/edwan)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi yang diselenggarakan pada tanggal 27-30 Oktober 2023 di Hotel Luwansa Palangka Raya.

Bimtek dilaksanakan sebanyak lima Angkatan dengan  peserta dari  kepala sekolah dan guru SD dari 14 Kabupaten/Kota se Kalteng.

Peserta yang diundang sebanyak 924 orang dari 462 sekolah.  Adapun sekolah yang diundang adalah SD yang sudah menerima buku hibah Tahun 2022, tetapi belum dapat pelatihan pemanfaatan dan pengelolaan buku.

Pada saat membuka kegiatan, Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Tengah, Dr. Tomy Haridjaya, S.Sos., M.M. menyampaikan, Bimtek ini merupakan salah satu upaya untuk merespons atas terjadinya krisis pembelajaran di dunia pendidikan Indonesia.

Menurutnya, salah satu indikasi krisis pembelajaran diperparah oleh pandemi Covid-19 ini adalah berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 sekolah dasar (SD), baik dari segi literasinya maupun numerasi.

Data capaian Asesmen Nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi dan 2 dari 3 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum numerasi.

Selama empat hari, peserta mendapatkan materi terkait Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD, Skema Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Komunitas Belajar, Penguatan Literasi berbasis Teks Multimodal, Strategi Pemanfaatan Bahan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan Belajar dan untuk Pembelajaran dan Asesmen.

Peserta dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi. (foto/edwan)

Di akhir kegiatan, peserta menyusun rencana tindak lanjut, berupa pengimbasan materi  ke guru lain di sekolah masing-masing, pembentukan komunitas belajar, Pemanfaatan Bahan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan Belajar serta untuk Pembelajaran dan Asesmen, terangnya.

Tomy Haridjaya menambahkan melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru terutama guru sekolah di daerah terpencil/pelosok di wilayah Kalteng.

Dengan demikian, apa yang sudah mereka (guru, red) dapatkan melalui Bimtek ini dan kembali ke daerahnya, dapat mereka implementasikan di sekolah mereka masing-masing, terkait pemanfaatan dan pengelolaan buku yang sudah diberikan Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknoligi untuk meningkatkan literasi bagi anak didik sekolah dasar (SD) yang lokasinya jauh di pelosok desa.

Sehingga harapan kita, tingkat capaian literasi anak didik akan meningkatkan menjadi di atas kompetensi minimum. Karena literasi bukan hanya mengenai baca tulis saja, tapi juga anak didik bisa belajar  menganalisis, memecahkan masalah dan berkreasi dalam akademik di sekolah maupun relevansi pembelajaran pada dunia nyata, sehingga diharapkan nantinya kemampuan literasi peserta didik atau anak didik akan meningkat dan mampu berpikir tingkat tinggi.

Dikatakannya, Bimtek ini akan kita lakukan evaluasi, semoga tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan kembali kegiatan serupa.

Kenapa literasi ini dilakukan pada anak didik tingkat SD, karena berdasarkan Assessment Nasional capaian literasi yang masih rendah adalah sebagian besar pada tingkat SD, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Selain bantuan buku cetak yang dibagikan ke sekolah-sekolah, mereka juga mendapatkan bantuan chromebook dalam pembelajaran bagi satuan pendidikan, ujar Tomy lagi.

Sementara, Kapokja Komunikasi Kemitraan dan Pemberdayaan BPMP Provinsi Kalteng, Ganda Darma menambahkan dalam Bimtek ini juga ditekankan bagaimana para guru punya strategi untuk penguatan dan pembenahan literasi untuk pembelajaran dan lingkungan belajar, serta aksi nyata membentuk komunitas belajar, dan mendesiminasikan apa yang sudah mereka dapatkan untuk ditularkan kepada guru-guru lain di sekolah.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: