Wagub : Muhammadiyah Mitra Strategis Pemerintah Dalam Berbagai Bidang Pembangunan
Cara FBN Palangka Raya Memaknai Sumpah Pemuda


PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI. ID – Implemetasi Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang diperingati setiap 20 Oktober, nampaknya di tahun ini jauh berbeda mengingat upaya memaknai HSP harus terbentur dengan di kondisi Pandemi Covid-19 yang masih merebak.
Namun demikian Bagi Forum Bela Negara (FBN) Kota Palangka Raya, kondisi pandemi bukanlah halangan untuk memaknai HSP yang di tahun ini genap diperingati ke-92 Tahun.
“Memaknai HSP di tahun ini, maka pengurus FBN lebih memilih memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan bagi warga,sekaligus membagikan masker secara gratis. Ini sudah kami lakukan beberapa waktu lalu,”ungkap Ketua FBN Kota Palangka Raya, Mambang I Tubil, Rabu (28/10/2020).
Cara tersebut lanjut Mambang, adalah salah satu bentuk yang tepat dilakukan dalam memaknai ataupun menyambut HSP di tengah kondisi bangsa memerangi virus korona.
“Intinya kita saling mengingatkan satu sama lainnya. Terutama bagaimana semuanya pro aktif untuk ikut memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Mengatasi pandemi ini bukan saja tugas pemerintah, namun tanggungjawab kita semua,”ujarnya.
Terpisah Kabid Ideologi Wasbang dan Karakter Bangsa pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palangka Raya, Nining mengungkap, FBN merupakan organisasi di bawah naungan Kesbangpol yang bertujuan merangkul semua komponen untuk menumbuhkan semangat bela negara, patriotisme dan nasionalisme.
Menurut dia, momentum Hari Sumpah Pemuda ke-92 dan sekaligus Hari Bela Negara ke-72 di Tahun 2020 ni, maka FBN memiliki sejumlah program yang bersifat mendorong dan mengajak masyarakat membangun kegotong royongan dalam memerangi pandemi covid-19.
“Beberapa waktu lalu pengurus FBN ikut memberikan edukasi pentingnya protokol kesehatan (Prokes), dengan sasaran pelaku usaha wisata Dermaga Kereng Bangkirai dan pedagang di kawasan Pasar Besar Palangka Raya,”imbuhnya.
“Dalam waktu dekat FBN juga akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara terbatas. FGD itu nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi covid-19 saat ini,”tambah Nining. (HR)