Asisten II Pulpis: Pemerintah Imbau Masyarakat Kurangi Kosumsi Beras

 Asisten II Pulpis: Pemerintah Imbau Masyarakat Kurangi Kosumsi Beras
Asisten II Setda Kabupaten Pulang Pisau Bidang Pembangunan Ekonomi, Hanafi.

PULANG PISAU, kaltengterkini.co.id – Asisten II Setda Kabupaten Pulang Pisau Bidang Pembangunan Ekonomi, Hanafi mengatakan pemerintah pusat mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi beras dengan selingan makan alternatif lain selain beras untuk menghindari krisis pangan.

Imbauan tersebut juga tersirat dalam program diversifikasi pangan dari Pemerintah Pusat yang akan berperan untuk mengurangi konsumsi beras di masyarakat.

“Bukan berarti dengan adanya program diversifikasi ini masyarakat dilarang makan nasi, tapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari sumber karbohidrat lainnya selain beras,” katanya.

Ia menjelaskan semakin bertambahnya penduduk maka konsumsi beras semakin meningkat, sementara lahan padi yang diharapkan saat ini terus berkurang.

Untuk mencegah kerisis pangan, saat ini Pemerintah Pusat akan melaksanakan program diversifikasi pangan untuk mendukung kedaulatan pangan Indonesia.

Diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja.

“Diversifikasi pangan ini bertujuan untuk menghindari krisis pangan, oleh sebab itu pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak hanya mengkonsumsi beras tapi juga memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada yang sebenarnya juga makanan sehari-hari seperti singkong dan jagung,” ucap Hanafi.

Menurut Hanafi, ketersediaan pangan berupa beras ini semakin lama semakin menipis seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Dikatakan Hanafi, apa yang disampaikannya tersebut merupakan keinginan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI dalam kegiatan Vicon Pelaksanaan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal.

Pemerintah bukan berarti melarang masyarakat mengkonsumsi beras atau nasi, namun pemerintah mengimbau agar makanan pokok masyarakat itu bervariasi dengan bahan pangan lokal yang berpotensi dikembangkan di daerahnya.

“Kita di daerah diminta untuk memanfaatkan lahan kosong masyarakat untuk ditanami bahan pangan lokal seperti ketela dan sayur-sayuran untuk menunjang rencana pemerintah pusat ini,” ungkap Hanafi.

Sebagaimana diketahui, lanjut dia, organisasi pangan dunia FAO telah memberi peringatan akan terjadi krisis pangan di dunia akibat kekeringan sesuai prediksi BMKG.

Sebab itu pemerintah mulai melakukan upaya antisipasi krisis pangan dengan berbagai terobosan termasuk menciptakan swasembada beras dan mencanangkan pengembangan kawasan pangan terintegrasi atau food estate.

Ini yang harus diantisipasi kenapa harus ada diversifikasi. Dengan adanya penganekaragaman ini dapat mengurangi ketergantungan konsumen pada satu jenis pangan salah satunya adalah beras.

Diversifikasi pangan merupakan salah upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memperhatikan sumber daya, kelembagaan, dan budaya, serta kearifan lokal. Dengan adanya penganekaragaman ini, masyarakat akan memperoleh pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman,” tutupnya. (pri)

EDITOR:


SUMBER: