Buka Puasa Bersama. Wagub Harapkan Dukungan Dari Penuh Masyarakat dan Pemuda Pancasila Bangun Daerah
Produksi Holtikultura Terganggu Akibat Kabut Asap

PALANGKA RAYA, kaltengterkini.co.id – Pasca kabut asap yang terjadi sejak Juli lalu, dan kembali meningkat pada awal September kemarin. Kabut asap ini sangat memberikan pengaruh terhadap sejumlah aktivitas perekonomian di Kota Palangka Raya,
Dari sektor pertanian tanaman bahan makanan menurut informasi dari dinas terkait, produksi beras mengalami gangguan sejak terjadinya bencana asap. Sejak kualitas udara semakin memburuk beberapa minggu terakhir, produksi beras harian tercatat menurun.
Untuk tanaman hortikultura, produksi juga terganggu, terutama komoditas bawang merah, cabai besar, dan cabai rawit. Akibat asap, tanaman tidak tumbuh dengan baik, daun-daunnya menjadi mengering dan keriting, ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, Rihando dalam rilisnya yang disampaikan ke media, Minggu (6/10/2019).
Dijelaskanya lebih lanjut, selain itu, asap yang menutupi sinar matahari membuat tanaman-tanaman ini kekurangan suplai sinar matahari, sehingga lebih rentan terserang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Disisi lain, dari sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), menurut informasi dari sejumlah hotel yang ada di Palangka Raya, kabut asap berdampak terhadap penurunan penjualan sekitar 25% untuk pemesanan individual, dan 50% untuk pemesanan grup dibandingkan dengan kondisi normal di bulan-bulan sebelumnya.
Namun untuk sektor perdagangan (departement store), terjadinya kabut asap justru berdampak positif terhadap pertumbuhan penjualan. Dari sisi traffic customer juga mengalami
peningkatan, bebernya.
Menurut Rihando, meningkatnya traffic customer disinyalir merupakan perilaku masyarakat yang melakukan kunjungan ke toko untuk mendapatkan udara yang lebih segar dengan ketersediaan air conditioner di toko.
Sementara dari sisi inventori tidak terdapat hambatan dalam pengiriman barang via laut baik dari Jakarta maupun Surabaya. (dn)